Arti Sapaan Horas Khas Suku Batak dan Falsafahnya
Pecinta Budaya BATAK– Suku Batak dikenal memiliki bahasa daerah dengan intonasi yang khas, salah satunya dengan kata sapaan “Horas”.
“Horas” menjadi salah satu ungkapan keakraban khas Suku Batak yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Arti “Horas” adalah selamat yang secara awam digunakan serupa sapaan selamat pagi atau selamat datang dan sebagainya.
Apabila seseorang menyapa dengan kata “Horas”, maka lawan bicaranya biasanya akan menjawab dengan jawaban “Horas” juga.
Arti “Horas”, Sapaan Khas Suku Batak
Melansir dari laman indonesia.go.id, “Horas” sebenarnya punya berbagai makna dan erat dengan kondisi saat ungkapan tersebut diucapkan.
“Horas” dapat berarti sebuah harapan, ucapan pada suatu momen perpisahan, atau juga dimaknai ungkapan kebahagiaan.
Makna berbeda dari ungkapan tersebut didapat dari pelafalan yang berbeda oleh penuturnya.
Seperti ketika penekanan dalam penyebutannya terletak pada huruf “o” dengan bunyi vokal yang diucapkan lebih tinggi dibandingkan huruf vokal lainnya yakni “a”, maka berarti selamat.
Namun jika penekanan ungkapan “Horas” ada pada huruf vokal “a”, maka maknanya akan berbeda menjadi sebuah harapan atau permohonan.
Sapaan “Horas” dan Falsafah Hidup Suku Batak
Sementara untuk Suku Batak Toba, “Horas” dimaknai dengan nilai-nilai dasar yang dianut yaitu hasangapon, hamoraon, dan hagabeon.
Hasangapon adalah kedudukan sosial di masyarakat yang erat dengan kemuliaan, kewibawaan dan kehormatan, hamoraon adalah kekayaan atau harta, dan hagabeon adalah keturunan.
“Horas” bermakna pencapaian pemenuhan ketiga nilai dasar tersebut, yang kemudian masih harus didukung dengan nilai–nilai sosial, religius dan sebagainya.
Lebih lanjut, ungkapan “Horas” secara terminologi falsafahnya lekat dengan motto hidup Suku Batak yaitu “Holong marsihaholongan, on do sada dalan na dumenggan, rap tu dolok tu toruan, asa taruli pasu-pasu, saleleng di hangoluan” yang menjadi pedoman dalam hidupnya.
Falsafah ini memiliki pesan agar dalam menjalani hidup seseorang harus saling mengasihi, saling menolong dan saling membantu, sebagai jalan terbaik.
Hal ini kemudian sejalan dengan watak Suku Batak yang memiliki ikatan kekeluargaan yang tinggi dan gemar menolong.
Selain itu, “Horas” memiliki harapan agar Pemkab Samosir dan masyarakatnya diberi keselamatan dalam mengemban tugas dalam rangka membangun Kabupaten Samosir menjadi kabupaten yang bersinar ke seluruh penjuru dunia, makmur, maju, dan berbudaya.
Sapaan ini juga menjadi lambang bahwa masyarakat Kabupaten Samosir diharapkan selalu berperilaku yang baik, bersahabat dan penuh cinta kasih kepada para pendatang atau wisatawan.
sumber : kompas.com